Smart Mobility
Salah satu
indikator smart city adalah smart mobility,
yaitu sistem pergerakan yang memungkinkan terjadinya pemenuhan kebutuhan dengan
pergerakan seminim mungkin dan secepat mungkin.Adapun indikator dari
smart mobility, menurut Boyd Cohen, ada tiga yaitu Mixed modal access,
Prioritized clean and non-motorized options, and integrated ICT. Sedangkan
beberpa para ahli mendefenisikan smart mobility sebagai
Smart
mobility termasuk pada transportasi dan pembangunan infrastruktur. Pembangunan
infrastruktur diwujudkan melalui penguatan system perencanaan infrastruktur
kota, pengembangan aliran sungai, peningkatan kualitas dan kuantitas air
bersih, pengembangan system transportasi, pengembangan perumahan dan permukiman, dan peningkatan
konsistensi pengendalian pembangunan infrastruktur. Dengan ketersediaan
sarana/prasarana transportasi dan infrastruktur yang memadai akan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
Inti dari
pergerakan untuk pemenuhan kebutuhan adalah aksesibilitas dan mobilitas, sistem
pergerakan yang baik adalah sistem dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi dan
dengan mobilitas yang juga tinggi. Namun tingkat aksesibilitas dan mobilitas
yang tinggi saja tidak cukup untuk mengatakan suatu sistem pergerakan cerdas,
sistem pergerakan yang cerdas adalah sistempergerakan yang meminimalisir
pergerakan itu sendiri.
Dengan
mengambil benang merah dari penjelasan diatas maka smart mobility dapat
diartikan sebagai sebuah kota dengan sistem
pergerakan yang memungkinkan pencapaian tujuan dengan pergerakan yang sesedikit
mungkin (less mobility), hambatan serendah mungkin (move freely), dan
waktu tempuh sesingkat mungkin (less travel time).
Dengan
konsep smart city Bandung, berdasarkan pemahaman dan diskusi studio ppk 2014,
yang juga membahas tentang konsep smart city Bandung didapat beberapa
kata kunci defenisi smart city Kota Bandung yaitu, Responsif, Inovatif dan
Kompetitif.
Smart
Mobility adalah
sebuah
kota dengan sistem pergerakan yang memungkinkan pencapaian tujuan dengan
pergerakan yang sesedikit mungkin (less mobility), hambatan serendah mungkin
(move freely), dan waktu tempuh sesingkat mungkin (less travel time). Dengan
kriteria yang responsif, inovatif dan kompetitif berdasarkan konsep smart city
Kota Bandung.
- Responsif
berarti
sistem mobilitas yang mampu memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan
pergerakan penggunanya secara aktual
- Inovatif
berarti
sistem mobilitas yang memungkinkan pergerakan dengan efektif dan efisien
- Kompetitif
berarti
sistem mobilitas yang memberikan banyak pilihan perjalanan.
0 komentar:
Post a Comment